STUDI PENDAHULUAN
MAKALAH
Dibuat dan Dipersentasikan Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Metodologi
Penelitian Pendidikan
Dosen
Mulyawan S. Nugraha, M.Ag,M.Pd

Oleh :
1. Karina Noviyanti
2. Fitrianingsih
Fauziah
3. Andri
Eriyantara
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM (STAI) SUKABUMI
2011 M / 1433 H
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim,
Segala puji
hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah terakhir yang diutus dengan membawa
syari’ah yang mudah, penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan
dunia dan akhirat.
Makalah berjudul Studi
Pendahuluan ini disusun untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan. Kami telah berusaha
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada agar makalah ini dapat
tersusun sesuai harapan.
Sesuai dengan fitrahnya,
manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan dan
kekhilafan, maka dalam makalah yang kami susun ini pun belum mencapai tahap
kesempurnaan.
Kami
sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam proses
penyelesaian makalah ini, khususnya kepada Bapak Mulyawan S. Nugraha,
M.Ag,M.Pd, yang telah memberikan
tugas makalah ini. Dan umumnya kepada rekan-rekan yang telah memberikan
motivasi dalam bentuk moril maupun materiil.
Mudah-mudahan makalah ini
dapat memberikan manfaat, dan semoga amal ibadah serta kerja keras kita,
senantiasa mendapat ridho dan ampunan dari-Nya. Amin.
Sukabumi, April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR
ISI ..................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C.
Tujuan................................................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Riwayat Hidup dan Pemikiraan Sayid Ahmad Khan ....................... 3
B. Riwayat Hidup dan Pemikiran Sayid Amir Ali ................................ 7
BAB
III KESIMPULAN................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah adalah bentuk penyimpangan
antara apa yang direncanakan atau apa yang diharapkan tetapi berbeda dengan
pelaksanaannya. Ada juga yang berpendapat adanya kesenjangan antar teori dan
praktek.
Masalah terjadi karena:
• Terdapat
perbedaan teori dan praktek;
• Pengaduan;
• Kompetisi;
• Penyimpangan
antara rencana dan kenyataan atau antara pengalaman dan kenyataan.
Tapi di sini penulis tidak akan
menjelaskan lebih jauh tentang masalah penelitian. Di dalam penelitian, setelah mengetahui masalah maka langkah
selanjutnya adalah mengadakan studi pendahuluan.
Dalam
makalah ini penulis akan memaparkan pengertian, alasan, cara dan manfaat dari
studi pendahuluan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami
bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian studi pendahuluan?
2.
Jelaskan alasan diadakannya studi pendahuluan?
3.
Jelaskan cara mengadakan studi pendahuluan?
4.
Sebutkan langkah awal dalam penelitian?
5.
Sebutkan manfaat studi pendahuluan?
C. Tujuan
Adapun tujuan
makalah ini adalah agar para mahasiswa diharapkan dapat:
1.
Menjelaskan pengertian studi pendahuluan.
2.
Menjelaskan alasan diadakannya studi pendahuluan.
3.
Menjelaskan cara mengadakan studi pendahuluan.
4.
Menyebutkan langkah awal dalam penelitian.
5.
Menyebutkan manfaat studi pendahuluan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Pendahuluan
Studi
pendahuluan diambil dari dua kata yang berbeda, yaitu studi dan pendahuluan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, studi berarti penelitian ilmiah, kajian,
telaahan. Sedangkan pendahuluan berarti sesuatu yang mula-mula dilakukan.
Studi
pendahuluan merupakan salah satu langkah yang dilaksanakan jika kita
menginginkan dan melihat variabel, populasi atau sampel yang ingin diteliti
dengan asumsi data yang ada belum memenuhi untuk kepentingan penelitian. Namun,
menurut pendapat lain bahwa studi pendahuluan adalah kegiatan
awal yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan sejumlah informasi tentang
obyek dan subyek penelitian sebelum melakukan penelitian.
Studi pendahuluan merupakan studi yang dilakukan untuk
mempertajam arah studi utama. Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan
penelitian berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnya masih belum
jelas. Studi pendahuluan bisa saja mengubah arah penelitian yang telah disusun
di dalam proposal. Dengan demikian, studi pendahuluan bisa saja menghasilkan
perubahan prosedur penelitian, meningkatkan pengukuran, meningkatkan
kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih mantap dari studi utama. Studi
pendahuluan tak jarang merupakan miniatur dari studi utama. Tak jarang studi
pendahuluan pun menguji sejumlah instrumen yang akan digunakan dalam studi
utama.
Dengan telah mengadakan studi
pendahuluan, maka boleh jadi dapat dihemat banyak tenaga dan biaya di samping
bagi calon peneliti tersebut menjadi lebih terbuka matanya, menjadi lebih jelas
permasalahannya. Studi pendahuluan berguna untuk menjajaki keadaan lapangan,
masalah apakah kiranya yang layak dan penting untuk diteliti. Studi lapangan
bersifat anjuran sebelum mengadakan penelitian, baik untuk penelitian
kuantitatif maupun kualitatif.
Studi pendahuluan yang sering dilakukan pada
penelitian adalah survey. Survey merupakan satu jenis penelitian yang banyak dilakukan oleh peneliti
dalam bidang sosiologi, bisnis, politik, pemerintahan dan pendidikan.
Penelitian survey yang terkenal adalah dengan The Gallup Poll yang dimaksudkan untuk mengetahui pendapat
masyarakat. Sebagai contoh misalnya penelitian yang dilakukan oleh seorang
pengusaha batu baterai yang mengamati semua faktur penjualan satu tahun.
Informasi
yang diperoleh dari penelitian survey dapat dikumpulkan dari seluruh populasi
yang dalam penelitian disebut sensus, dan dapat pula hanya sebagian dari
populasi yang dalam penelitian disebut sampel.
Menurut
pendapat Donald Ary, dkk (1985)
survey dapat dilakukan untuk sesuatu hal data yang sifatnya nyata (tangible) misalnya berapa banyak siswa
yang pergi sekolah dengan bersepeda. Data dari penelitian tangible ini bersifat
nyata, dapat diamati secara langsung. Penelitian nyata dapat juga dilakukan
terhadap populasi sehingga disebut dengan istilah sensus nyata.
Berlawanan
dari sensus nyata (a census of tangibles) adalah sensus untuk hal-hal yang tidak dapat
diamati dengan mata secara langsung misalnya, penelitian tentang minat siswa
terhadap pelajaran keterampilan dan sebagainya. Survey jenis jika pengumpulan
datanya dilakukan kepada seluruh populasi disuatu sekolah dikenal dengan
istilah sensus data tidak nyata (a census
of in tangibles). Oleh karena data yang dikumpulkan tidak nyata maka
penelitian ini lebih sulit dilaksanakan dibandingkan dengan sensus nyata.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang terkumpul dapat
dipercaya.
Menurut
Donald Ary, di sekolah banyak dilakukan sensus untuk data-data tidak nyata
seperti pengukuran hasil belajar. Manfaat dari sensus intangibles lebih banyak dibandingkan dengan sensus tangibles.
B.
Alasan
Diadakannya Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan diadakan dengan
beberapa alasan yaitu:
1. Melihat proporsi kasus yang akan diteliti;
2. Menentukan besar sampel penelitian;
3. Melakukan uji validitas instrumen;
4. Melakukan uji reliabilitas instrumen jika
instrumen dalam bentuk kuesioner;
5. Menentukan populasi sasaran.
Studi pendahuluan
merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan persiapan yang dilakukan oleh
seorang peneliti, dengan tujuan untuk menentukan objek dan subjek penelitian
yang tepat, yang sesuai dengan tema penelitian yang menjadi fokus kajian
peneliti, berikut penjelasan dari keduanya:
·
Objek Penelitian, berkaitan dengan
variabel-variabel yang dipilih oleh peneliti, baik variabel masalah, maupun
variabel-variabel yang diduga merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
masalah. Dengan demikian, penentuan variabel-variabel penelitian melalui studi
pendahuluan merupakan salah satu upaya dari peneliti untuk memilih
variabel-variabel yang tepat, yang secara empirik merupakan variabel masalah
dan variabel penyebab yang determinan, yang mempengaruhi variabel masalah. Hal
ini berarti bahwa untuk melakukan penelitian atau memperoleh hasil penelitian
yang berkualitas, bermanfaat dan bermakna, maka seorang peneliti tidak cukup
hanya berdasarkan pada teori-teori saja dalam menentukan variabel-variabel
penelitiannya, karena belum tentu variabel-variabel yang dipilih berdasarkan
teori-teori tadi, merupakan variabel yang sesuai secara empirik perlu untuk
diteliti. Oleh karena itu sangatlah dianjurkan apabila seorang peneliti dalam
menentukan judul penelitiannya, melakukan studi pendahuluan di samping
melakukan kajian teori.
·
Subjek Penelitian, berkaitan dengan responden.
Memilih responden yang tepat merupakan satu keharusan untuk memperoleh
data/informasi yang memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Oleh
karena itu peneliti harus menetapkan responden yang reliabel (terpercaya) dalam
memberikan data/informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan permasalahan yang
diteliti. Memilih responden yang terpercaya antara lain dilakukan dengan
mengkaji karakteristik-karakteristik yang melekat pada responden tersebut,
misalnya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jenis keahlian yang dimiliki,
jenis kelamin, dan lain sebagainya. Karakteristik-karakteristik yang melekat
pada responden tersebut kemudian disesuaikan dengan kebutuhan akan
data/informasi yang akan digunakan untuk menjelaskan masalah/variabel yang
dikaji.
C. Cara Mengadakan Studi Pendahuluan
Cara mengadakan
studi pendahuluan, seperti teori pengumpulan data pada umumnya, maka sumber
pengumpulan informasi untuk mengadakan studi pendahuluan ini dapat dilakukan
pada tiga objek. Yang dimaksud dengan objek di sini adalah apa yang harus
dihubungi, dilihat, diteliti atau dikunjungi yang kira-kira akan memberikan
informasi tentang data yang akan dikumpulkan. Ketiga objek tersebut ada yang
berupa tulisan-tulisan dalam kertas (paper),
manusia (person), atau tempat (place). Oleh karena dinyatakan dalam
kata bahasa Inggris, untuk lebih mudahnya mengingat, disingkat dengan 3P.
6.
Paper, yaitu
berupa dokumen, buku-buku, majalah atau bahan tertulis lainnya, baik berupa
teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya (findings). Studi ini juga disebut kepustakaan atau literatur studi.
7.
Person,
seperti bertemu, bertanya, dan berkonsultasi dengan para ahli atau manusia
sumber.
8.
Place,
contohnya tempat, lokasi, atau benda-benda yang terdapat di tempat penelitian.
Seseorang yang berhasrat besar untuk mengadakan penelitian ke daerah pedalaman,
mungkin mengurungkan niatnya setelah mengadakan penelitian pendahuluan, karena
ternyata daerah yang akan dikunjungi terlalu sulit untuk dicapai sehingga tidak
akan seimbang antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang akan dicapai.
Studi pendahuluan juga disebut pilot studi atau preliminary studi.
Dari uraian di
atas dapat disimpulkan, cara mengadakan studi pendahuluan itu ada tiga macam
cara, yaitu:
§
Dengan membaca literatur, baik teori maupun
penemuan dari hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti.
§
Dengan mendatangi ahli-ahli atau manusia sumber
untuk berkonsultasi dan bertanya untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
§
Dengan mengadakan peninjauan ke tempat atau
lokasi penelitian untuk melihat benda atau peristiwa untuk mengumpulkan
data-data yang dianggap penting.
Menurut pendapat lain, ada beberapa cara dalam melakukan
studi pendahuluan, yang terbagi menjadi
empat bagian yaitu:
1.
Kajian
Teoritis
Hubungan antara
teori dan riset:
Proses
terbentuknya teori:
![]() |
Fungsi
teori dalam penelitian terbagi tiga macam, yaitu :
• Sebagai
penjelas;
•
Sebagai prediksi; dan
• Sebagai
pengontrol.
2.
Penelitian Empiris
Penelitian
empirik dapat dipergunakan untuk:
a)
Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitian sebelumnya.
b) Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari
penelitian sebelumnya.
c) Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya.
Penyajian
penelitian empiris dalam laporan penelitian terbagi kepada bentuk paragraf dan
matrik.
3.
Penelitian
Kecil (Small Research)
Penelitian kecil dilakukan dengan melakukan penelitian dengan
mengambil sampel kecil untuk memperoleh gambaran tentang apa yang akan kita
teliti.
4.
Konsultasi
Cara ini dilakukan dengan cara bertemu dan meminta informasi
tentang apa yang akan kita teliti kepada orang-orang yang dianggap ahli dalam
bidangnya. Keberhasilan teknik ini akan sangat tergantung kepada ketepatan peneliti
dalam memilih narasumber. Teknik ini sangat cocok jika peneliti memiliki
keterbatasan dalam hal waktu dan biaya.
D. Langkah Awal Penelitian
1.
Sumber Penting
Pada
bagian ini merupakan suatu gambaran singkat mengenai desain penelitian yang
dimaksudkan untuk menutupi dasar-dasar merancang dan melaksanakan kajian
ilmiah. Meskipun bagian ini akan membahas setiap langkah dari proses
penelitian, hal ini tidak berarti lengkap dan tidak ada pengganti untuk tingkat
perguruan tinggi mengenai metodologi penelitian, juga bukan pengganti untuk
penasihat penelitian yang berpengalaman. Ini adalah salah satu sumber utama
yang digunakan untuk panduan ini dan memberikan deskripsi tentang berbagai
bagian dari proses, termasuk contoh-contoh untuk menyederhanakan konsep yang
kompleks.
2.
Memilih Sebuah Topik
Bagi
Peneliti, memilih topik untuk sebuah proyek penelitian sangat penting untuk
mempertimbangkan ruang lingkup penelitian. Dalam topik penelitian yang lebih
luas, setiap peneliti harus mulai membatasi ruang lingkup menjadi beberapa
subtopik yang kekhususan lebih besar dan detail. Misalnya, seorang peneliti
mungkin tertarik dalam "pengaruh media audio visual terhadap prestasi
belajar siswa kelas V di SDN Ceiseureuh.” Hal ini bertujuan untuk membatasi
penelitian agar tidak terlalu luas, dan menjaga agar akurasi data tetap
terjaga.
3.
Relevansi dan Spesifisitas
Setelah
peneliti membatasi ruang lingkup menjadi beberapa subtopik yang kekhususan
lebih besar dan detail, langkah berikutnya adalah untuk mempertimbangkan
relevansi penelitian. Penelitian ilmiah dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan, tidak hanya untuk kepuasan pribadi seorang peneliti tunggal.
Apapun pertanyaan peneliti menetapkan untuk memecahkan harus memiliki beberapa
implikasi menguntungkan. Dengan pemikiran ini, peneliti dapat terus
mempersempit fokus studi ke wilayah yang dapat ditangani sebagai data tunggal.
Data tunggal yang di maksud adalah dari data-data yang telah di peroleh
kemudian diseleksi dan di ambil yang paling akurat. Sebagai contoh, sekarang
peneliti telah memilih “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Di Sekolah Dasar,” yang topik dapat lebih difokuskan untuk menjadi
tentang “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V di
SDN Ciseureuh.”
4.
Tinjauan Literatur
Salah
satu tugas penting ketika melakukan studi penelitian ini adalah untuk meninjau
literatur yang ada pada topik dan menggunakannya untuk menginformasikan
pembuatan studi Anda sendiri. Review studi harus dilakukan pada awal proses
penelitian, langsung setelah Anda memilih topik. review studi bisa membawa
kejelasan dan fokus dengan masalah penelitian Anda dan memperluas basis
pengetahuan Anda dalam daerah penelitian Anda. Di samping itu, penelitian masa
lalu dapat meningkatkan metodologi Anda dan membantu Anda untuk
mengontekstualisasikan temuan Anda. Tinjauan literatur sangat penting karena
tanggung jawab yang penting dalam penelitian ini adalah untuk menambah isi
pengetahuan dan untuk membandingkan temuan-temuan Anda dengan orang lain.
Pencarian literatur di bidang yang Anda minati, review studi yang dipilih, dan
mengembangkan teori kerangka kerja untuk studi Anda sendiri. Bagi peneliti
mengejar penelitian tentang Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas V di SDN Ciseureuh dapat digunakan sebagai titik awal.
5.
Studi Kualitatif dan Kuantitatif
Tidak
semua proyek penelitian membutuhkan langkah-langkah studi penelitian Beberapa
hanya melibatkan mengamati hasil dari peristiwa di lapangan dan penarikan
kesimpulan berdasarkan kerangka teori. Orang lain mungkin melibatkan menganalisis
data dari instansi atau lembaga lain, menggunakan statistik dan penalaran untuk
menemukan pola-pola yang mungkin implikasi penting. Namun, banyak peneliti
melibatkan kontak langsung dengan peserta, dengan menggunakan definisi dari
sebuah fenomena dioperasionalkan. penelitian ini membutuhkan langkah-langkah
yang dirancang dengan baik untuk bisa dianggap sah. Ada dua kategori besar
penelitian: kuantitatif dan kualitatif. Sebuah studi diklasifikasikan sebagai
kualitatif jika tujuan ini terutama untuk menggambarkan situasi, fenomena,
masalah atau peristiwa, informasi yang dikumpulkan melalui penggunaan variabel
atau diukur pada skala pengukuran kualitatif, dan jika analisis dilakukan untuk
menetapkan variasi dalam situasi atau masalah tanpa mengukur itu. studi
kualitatif cenderung lebih mendalam, dengan fokus pada populasi yang lebih
kecil tetapi menyelidiki lebih dalam soal yang diberikan. Penelitian ini sering
dikaitkan dengan kelompok fokus, wawancara atau survei dan berusaha untuk
menjawab terbuka pertanyaan. Di sisi lain, penelitian kuantitatif sering
menggunakan ukuran standar, nilai numerik, memiliki ukuran sampel yang lebih
besar, dan menganalisa data menggunakan program statistik. Sebuah studi
diklasifikasikan sebagai kuantitatif jika peneliti berupaya untuk
mengkuantifikasi variasi fenomena dan jika informasi yang dikumpulkan
menggunakan variabel kuantitatif.
6.
Hipotesa
Hipotesis
adalah penjelasan disarankan untuk diamati hubungan prediksi tentang hubungan
antara beberapa variabel. Setiap proyek penelitian didasarkan pada suatu
hipotesis, yang umumnya dimulai dengan pertanyaan yang spesifik. Misalnya, “dengan
di terapkannya media audio visual dalam proses pembelajaran, akan meningkatkan prestasi
belajar peserta didik?” Pertanyaan ini cukup spesifik untuk ditangani oleh
sebuah proyek riset. Hipotesis adalah pernyataan yang layak karena jelas dan
dapat diukur dan dianalisis secara obyektif.
E. Manfaat Studi Pendahuluan
William Asher (1976:216) berkata : “If
man is not aware of what has been learned in history, it is said he is bound to
repeat the experiences.” Memang benar apa yang dikatakan olehnya.
Masalah-masalah pendidikan yang kita dapati sekarang ini bukan seluruhnya
masalah baru, atau bahkan boleh dikatakan masalah-masalah yang lama sering
muncul kembali dalam keunikan yang lain.
Sangat besar manfaatnya
bagi calon peneliti untuk menelusuri lebih jauh apa yang akan dipermasalahkan.
Prof. Dr. Winarno Surakhmad (2000:97), menyebutkan tentang studi pendahuluan ini dengan
eksploratoris sebagai dua langkah, dan perbedaan antara langkah pertama dan
langkah kedua ini adalah penemuan dan pengalaman. Memilih masalah adalah
mendalami masalah itu, sehingga harus dilakukan secara sistematis dan intensif.
Di
dalam mengadakan studi pendahuluan mungkin diketemukan bahwa orang lain sudah
berhasil memecahkan masalah yang ia ajukan sehingga tidak ada gunanya ia
bersusah payah menyelidiki. Mungkin juga ia mengetahui hal-hal yang relevan
dengan masalahnya sehingga memperkuat keinginannya untuk meneliti karena justru
orang lain juga masih mempermasalahkan. Apabil aada orang lain yang menyelidiki
masalah yang hampir sama atau belum terjawab permasalahannya, calon peneliti
dapat mengetahui metode apa yang digunakan, hasil apa yang telah dicapai,
bagian mana dari penelitian itu yang belum terselesaikan, faktor-faktor apa
yang mendukung dan hambatan apa yang telah diambil untuk mengatasi hambatan penelitiannya.
Dengan
mengadakan studi pendahuluan,
maka boleh jadi dapat dihemat banyak tenaga dan biaya, di samping bagi calon
peneliti tersebut menjadi lebih terbuka matanya, menjadi lebih jelas
permasalahannya.
Selanjutnya
oleh Prof. Dr. Winarno dikatakan bahwa setelah studi eksploratoris ini peneliti menjadi jelas terhadap masalah
yang dihadapi, dari aspek historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas,
situasi dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan
lain-lainnya.
Manfaat studi pendahuluan lebih ringkas sebagai berikut :
1.
Memperjelas
masalah.
2.
Menjajagi
kemungkinan dilanjutkannya penelitian.
3.
Mengetahui
dengan pasti apa yang akan diteliti.
4.
Mengetahui
di mana atau kepada siapa informasi dapat diperoleh.
5.
Mengetahui
bagaimana cara memperoleh data atau informasi.
7.
Mengetahui
bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.
8.
Mengetahui
apa yang sudah dihasilkan orang lain bagi penelitian yang serupa dan bagian
mana dari permasalahan yang belum terpecahkan.
BAB
III
PENUTUPAN
Studi pendahuluan adalah kegiatan awal yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengumnpulkan sejumlah informasi tentang obyek
dan subyek penelitian sebelum melakukan penelitian.
Dengan telah
mengadakan studi pendahuluan, maka boleh jadi dapat dihemat banyak tenaga dan
biaya di samping bagi calon peneliti tersebut menjadi lebih terbuka matanya,
menjadi lebih jelas permasalahannya.
Cara mengadakan studi pendahuluan, seperti teori pengumpulan
data pada umumnya, maka sumber pengumpulan informasi untuk mengadakan studi
pendahuluan ini dapat dilakukan pada tiga objek.
Yang dimaksud
dengan objek di sini adalah apa yang harus dihubungi, dilihat, diteliti atau
dikunjungi yang kira-kira akan memberikan informasi tentang data yang akan
dikumpulkan. Ketiga objek tersebut ada yang berupa tulisan-tulisan dalam kertas
(paper), manusia (person), atau tempat (place). Oleh karena dinyatakan dalam
kata bahasa Inggris, untuk lebih mudahnya mengingat, disingkat dengan 3P.
DAFTAR PUSTAKA
DR. Husaini Usman, M.Pd dan Purnomo
Setiady Akbar, M.Pd, Metodologi
Penelitian Sosial, Bumi Aksara, Jakarta; 1996
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Edisi Revisi IV, Rineka Cipta, Jakarta,
hal. 36-37; 1998
Arikunto, Suharismi, Prof. Dr,
Manajemen Penelitian, PT. Rineka
Cipta, Jakarta; 2005
Arikunto, Suharismi, Prof. Dr, Prosedur
Penelitin Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Arikunto, Suharismi. Prof. Dr. Prosedur
Penelitin Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010
http://nilaieka.blogspot.com/2009/03/langkah-ke-2-studi-pendahuluan.html

Tidak ada komentar:
Posting Komentar