Senin, 14 Mei 2012

Strategi Belajar Mengajar


BAHAN PEMBELAJARAN
MAKALAH
Dibuat dan Dipersentasikan Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok Pada  Mata Kuliah
Strategi Belajar Mengajar
Dosen
Iis Herawati, S.Pd.I., M.M.Pd
Oleh :
1.      Karina Noviyanti
2.      N. Lia Saptariana
3.      Ruslan Riswandi
4.      Lutpah Hidayati
5.      Dede Supiandi
6.      Firmansyah
7.      Dewi Ariyani

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SUKABUMI
2011 M / 1433 H
KATA PENGANTAR
 

Bismillahirahmanirrahim,
Segala puji hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah terakhir yang diutus dengan membawa syari’ah yang mudah, penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Makalah berjudul Bahan Pembelajaran ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai harapan.
Sesuai dengan fitrahnya, manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan, maka dalam makalah yang kami susun ini pun belum mencapai tahap kesempurnaan.
Kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada Ibu Iis Herawati, S.Pd.I., M.M.Pd., yang telah memberikan tugas makalah ini. Dan umumnya kepada rekan-rekan yang telah memberikan motivasi dalam bentuk moril maupun materiil.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat, dan semoga amal ibadah serta kerja keras kita, senantiasa mendapat ridho dan ampunan dari-Nya. Amin.


                                                                                    Sukabumi,  November 2011
                                                                       
Penulis
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .....................................................................................      i
DAFTAR ISI .....................................................................................................     ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah....................................................................     1
B.     Rumusan Masalah .............................................................................     2
C.     Tujuan................................................................................................     2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Riwayat Hidup dan Pemikiraan Sayid Ahmad Khan .......................     3           
B.  Riwayat Hidup dan Pemikiran Sayid Amir Ali ................................     7
BAB III KESIMPULAN...................................................................................   11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................   12







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk “materi pokok”. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan yang dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya yang ditinjau dari pihak guru dan cara mempelajarinya dari pihak siswa. Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar ini, secara umum masalah yang dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran. Masalah lainnya yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana bahan ajar tersebut didapatkan.
Biasanya baik siswa, orang tua maupun guru cenderung menganggap sumber bahan ajar hanya dititikberatkan pada buku. Keberadaan buku memang sangat membantu dalam proses pembelajaran, namun jangan sampai hanya berpedoman pada buku. Karena masih banyak sumber bahan ajar yang lain selain buku yang dapat digunakan. Bukupun tidak harus satu macam dan tidak harus sering berganti seperti terjadi selama ini. Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Namun selain buku, sumber bahan ajar lainnya bisa didapatkan dari  internet, jurnal, majalah, koran, CD interaktif, lingkungan dan masih banyak lagi yang digunakan sebagai sumber belajar.
Termasuk masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa. Berkenaan dengan buku sumber sering terjadi setiap ganti semester atau ganti tahun ganti buku.
Sehubungan dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar untuk membantu guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau bahan ajar dan memanfaatkannya dengan tepat. Rambu-rambu dimaksud antara lain berisikan konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan, urutan, kriteria dan langkah-langkah pemilihan, pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran. Sehingga guru akan lebih mendapatkan kemudahan dalam menyampaikan materi kepada siswanya. Begitu juga dengan siswa akan lebih mudah menerima materi pelajaran tersebut. Selain itu siswa bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas dibandingkan sebelumnya dikarenakan sumber bahan ajarnya tidak hanya satu jenis saja.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Jelaskan pengertian bahan pembelajaran?
2.      Sebutkan landasan penyusunan bahan pembelajaran?
3.      Sebutkan sumber bahan pembelajaran?
4.      Kemukakan bentuk bahan pembelajaran?
5.      Kemukakan jenis bahan pembelajaran?
6.      Sebutkan tujuan bahan pembelajaran?
7.      Sebutkan manfaat bahan pembelajaran?
8.      Jelaskan pemanfaatan bahan ajar dalam pembelajaran berbasis kompetensi?
9.      Jelaskan pemilihan bahan ajar dalam pembelajaran berbasis kompetensi?
10.  Buatlah contoh penyusunan peta bahan ajar?



C.    Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah agar para mahasiswa diharapkan dapat:
1.      Menjelaskan pengertian bahan pembelajaran.
2.      Menyebutkan landasan penyusunan bahan pembelajaran.
3.      Menyebutkan sumber bahan pembelajaran.
4.      Mengemukakan bentuk bahan pembelajaran.
5.      Mengemukakan jenis bahan pembelajaran.
6.      Menyebutkan tujuan bahan pembelajaran.
7.      Menyebutkan manfaat bahan pembelajaran.
8.      Menjelaskan pemanfaatan bahan ajar dalam pembelajaran berbasis kompetensi.
9.      Menjelaskan pemilihan bahan ajar dalam pembelajaran berbasis kompetensi.
10.  Membuat contoh penyusunan peta bahan ajar.













BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran diambil dari dua kata, yaitu bahan dan pembelajaran. Bahan yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya segala sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu seperti untuk pedoman atau pegangan. Sedangkan pembelajaran artinya proses atau cara atau perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Sedangkan dalam definisi lain, bahan pembelajaran adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Bahan pembelajaran biasa disebut juga bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif (sikap atau nilai), dan psikomotorik (keterampilan). Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987).
  1. Materi jenis fakta adalah materi yang berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya. Contoh: Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Seminggu ada 7 hari.
2.      Materi konsep adalah materi yang berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus. Contoh: Hukum adalah peraturan yang harus dipatuh-taati, dan jika dilanggar dikenai sanksi berupa denda atau pidana.
3.      Materi jenis prinsip adalah materi yang berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema. Contoh: Hukum permintaan dan penawaran dalam prinsip ekonomi (jika penawaran tetap dan permintaan naik, maka harga akan naik).
4.      Materi jenis prosedur adalah materi yang berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.
Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa, bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar.
Sebuah bahan pembelajaran paling tidak mencakup antara lain:
a.       Petunjuk belajar untuk siswa maupun guru;
b.      Kompetensi yang akan dicapai;
c.       Content atau isi materi pembelajaran;
d.      Informasi pendukung;
e.       Latihan-latihan;
f.       Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK);
g.      Evaluasi;
h.      Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi.

B.     Landasan Penyusunan Bahan Pembelajaran
Dasar hukum penyusunan bahan pembelajaran:
·         Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab III, Pasal 5 tentang Standar Isi, yang berbunyi:
(1)   Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
(2)   Standar isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik.
·         Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

C.    Sumber Bahan Pembelajaran
Sumber bahan pembelajaran merupakan tempat dimana bahan pembelajaran dapat diperoleh. Dalam mencari sumber bahan pembelajaran, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif (CBSA). Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumber yang dimaksud dapat disebutkan di bawah ini (Wiryokusumo dan Mustaji, 1989):
1.      Buku teks, buku teks yang digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk suatu jenis mata pelajaran tidak harus hanya satu jenis, tapi digunakan sebanyak mungkin agar mandapatkan wawasan yang luas.
2.      Laporan hasil penelitian, laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber bahan ajar yang aktual atau mutakhir.
3.      Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah), jurnal-jurnal berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli dibidangnya masing-masing yang telah dikaji kebenarannya.
4.      Pakar bidang studi, pakar dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan dsb.
5.      Profesional, kalangan profesional adalah orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Misalnya kalangan perbankan, tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan.
6.      Buku kurikulum, buku kurikulum itu merupakan standar kompetensi. Dengan standar kompetensi, maka kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan.
7.      Penerbitan berkala seperti harian, mingguan dan bulanan, penerbitan berkala seperti koran banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan ajar. Penyajian tersebut menggunakan bahasa populer yang mudah dipahami. Karena itu, penerbitan berkala baik untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar.
8.      Internet, di internet, kita dapat memperoleh segala macam sumber bahan ajar.
9.      Media audio visual (misalnya TV), kita dapat mempelajari berbagai jenis mata pelajaran seperti gunung berapi, kehidupan di laut melalui media audio visual.
10.  Lingkungan, kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa apa saja sebagai sumber bahan ajar, seperti taman, laut, ataupun pegunungan.
Sumber bahan pembelajaran memiliki ciri sebagai berikut, Pertama, sumber yang dipergunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Kedua, sumber bahan ajar penting untuk memperkaya proses pembelajaran. Ketiga, sumber bahan ajar harus dinamis. Keempat. sumber bahan ajar aktual. Kelima, khazanah ilmu pengetahuan.

D.    Bentuk Bahan Pembelajaran
Bentuk bahan pembelajaran kami kelompokkan menjadi 5 macam, yaitu:
a.       Bahan cetak, yaitu bentuk bahan pembelajaran yang dapat dicetak, biasanya dicetak di kertas, seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur.
b.      Audio Visual, yaitu bentuk bahan pembelajaran berupa kombinasi antara audio dan visual, dapat dilihat dan dapat didengar, seperti: video, film, VCD.
c.       Audio, yaitu bentuk bahan pembelajaran yang hanya dapat didengar, seperti: radio, kaset, CD audio, MP3.
d.      Visual, yaitu bentuk bahan pembelajaran yang hanya bisa dilihat, seperti: foto, gambar, model/maket.
e.       Multi Media, yaitu bentuk bahan pembelajaran yang paling modern, seperti: CD interaktif, komputer based, internet.
Ada juga beberapa ahli yang mengelompokkan menjadi 3 macam, yaitu audio, visual, dan audio visual. Karena bahan cetak masuk kedalam bentuk bahan pembelajaran visual, sedangkan multi media masuk kedalam bentuk bahan pembelajaran audio visual.

E.     Jenis Bahan Pembelajaran
Jenis bahan pembelajaran sebagai berikut:
§  Information sheet (lembar informasi)
§  Operation sheet
§  Jobsheet
§  Worksheet
§  Handout adalah segala sesuatu yang diberikan kepada siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Handout dimaksudkan untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi siswa. Handout dapat digunakan untuk beberapa kali pertemuan, tergantung dari desain dan lama waktu untuk penyelesaian satuan pembelajaran tersebut.
§  Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri, dapat dipelajaran oleh siswa sendiri secara perseorangan, selanjutnya siswa dapat melangkah maju dan mempelajari satuan modul berikutnya.

F.     Tujuan Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1.      Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.
2.      Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
3.      Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

G.    Manfaat Bahan Pembelajaran
Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain:
a.       Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
b.      Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.
c.       Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi yang bisa diperoleh dimana saja.
d.      Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan pembelajaran.
e.       Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
f.       Di samping itu, guru juga dapat memperoleh manfaat lain, misalnya tulisan tersebut dapat diajukan untuk menambah angka kredit ataupun dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Dengan tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

H.    Pemanfaatan Bahan Ajar dalam Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
Langkah-langkah pemanfaatan bahan ajar dalam pembelajaran berbasis kompetensi yaitu (Depdiknas, 2006:15):
1.      Strategi Penyampaian Bahan Ajar Oleh Guru
Beberapa strategi yang harus dimiliki oleh guru dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa agar bahan ajar yang disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh siswa adalah sebagai berikut:
a.       Strategi Urutan Penyampaian Simultan
Jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih dari satu, maka menurut strategi urutan penyampaian simultan, materi secara keseluruhan disajikan secara serentak, lalu diperdalam satu persatu (metode global).
b.      Strategi Urutan Penyampaian Suksesif
Jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan penyampaian suksesif, materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara mendalam pula.
c.       Strategi Penyampaian Fakta
Jika guru harus menyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta (nama-nama benda, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol, dan sebagainya) strategi yang tepat untuk mengajarkan materi tersebut adalah sebagai berikut: Sajikan materi fakta dengan lisan, tulisan, atau gambar, dsb berikan bantuan kepada siswa untuk menghafal.
d.      Strategi  Penyampaian Konsep
Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dan sebagainya. Langkah-langkah mengajarkan konsep: penyajian konsep, pemberian bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan contoh), pemberian latihan, pemberian umpan balik, dan pemberian tes.
e.       Strategi Penyampaian Materi Pembelajaran Prinsip
Termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum. Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi jenis prinsip adalah sajikan prinsip, berikan bantuan berupa contoh penerapan prinsip, berikan soal-soal latihan, berikan umpan balik, dan berikan tes.
f.    Strategi Penyampain Prosedur
Tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, buka sekedar paham atau hafal. Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut. Langkah-langkah mengerjakan prosedur meliputi: menyajikan prosedur, pemberian bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara melaksanakan prosedur, memberikan latihan (praktek), memberikan umpan balik, dan memberikan tes.
g.   Strategi Menyampaikan Materi Aspek Afektif
Termasuk pemberian materi pembelajaran afektif menurut Bloom (1978) adalah pemberian respon, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian. Beberapa strategi mengajarkan materi aspek afektif antara lain penciptaan kondisi, pemodelan atau contoh, demonstrasi, simulasi, penyampaian materi atau dogma.

2.      Strategi Mempelajari Bahan Ajar Oleh Siswa
Ditinjau dari guru, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa kegiatan guru menyampaikan atau mengajarkan kepada siswa. Sebaliknya, ditinjau dari segi  siswa, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari dan berinteraksi dengan materi pembelajaran. Secara khusus dalam mempelajari materi pembelajaran, kegiatan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
a.       Menghafal (verbal dan parafrase)
Menghafal verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya. Misalnya, misalnya nama orang, nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, dsb. Sebaliknya ada juga materi pembelajaran yang tidak harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi dapat diungkapkan dengan bahasa atau dengan kalimat sendiri (menghafal para frase). Yang penting siswa paham atau mengerti, misalnya paham inti isi pembukaan UUD 1945, pengertian-pengertian, hukum-hukum, dll.
b.      Menggunakan atau mengaplikasikan
Materi pelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian seharusnya digunakan atau diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran siswa perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan, menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah dipelajari. Penggunaan materi berupa fakta atau data adalah untuk dijadikan bukti dalam rangka pengambilan keputusan. Penggunaan materi berupa konsep adalah untuk menyusun proposisi, dalil, atau rumus. Seperti diketahui, dalil atau rumus merupakan hubungan antara beberapa konsep. Selain itu penguasaan suatu konsep digunakan untuk menggeneralisasi dan membedakan. Penggunaan atau penerapan materi berupa prinsip adalah untuk memecahkan masalah pada suatu kasus-kasus yang ada. Penggunaan materi berupa prosedur adalah untuk dikerjakan atau dipraktekkan dan untuk melakukan suatu perbuatan. Penggunaan materi berupa sikap adalah berperilaku sesuai nilai atau sikap yang telah dipelajari.
c.       Menemukan
Menemukan cara memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan konsep, fakta, prinsip dan prosedur yang telah dipelajari. Menemukan merupakan hasil belajar tingkat tinggi. Gagne (1987) menyebutnya sebagai penerapan strategi kognitif.
d.      Memilih
Memilih disini menyangkut aspek afektif atau sikap. Dan maksudnya adalah memilih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

I.       Pemilihan Bahan Ajar dalam Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Pembelajaran berbasis kompetensi didasarkan atas pokok-pokok pikiran bahwa apa yang ingin dicapai oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas. Perumusan dimaksud diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa. Standar kompetensi meliputi standar materi atau standar isi (content standard) dan standar pencapaian (performance standard). Standar materi berisikan jenis, kedalaman, dan ruang lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa, sedangkan standar penampilan berisikan tingkat penguasaan yang harus ditampilkan siswa. Sesuai dengan pokok-pokok pikiran tersebut, masalah materi pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka membantu siswa mencapai standar kompetensi.
Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran, termasuk pembelajaran berbasis kompetensi, bahan ajar dipilih setelah identitas mata pelajaran, standar kompetensi, dan kompetensi dasar ditentukan. Seperti diketahui, langkah-langkah pengembangan pembelajaran sesuai KBK antara lain pertama-tama menentukan identitas matapelajaran. Setelah itu menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, strategi pembelajaran atau pengalaman belajar, indicator pencapaian, dan seterusnya. Setelah pokok-pokok materi pembelajaran ditentukan, materi tersebut kemudian diuraikan. Uraian materi pembelajaran dapat berisikan butir-butir materi penting (key concepts) yang harus dipelajari siswa atau dalam bentuk uraian secara lengkap seperti yang terdapat dalam buku-buku pelajaran. Secara garis besar, bahan ajar atau materi pembelajaran berisikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai yang harus dipelajari.
Bahan ajar atau materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar seoptimal mungkin membantu siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Masalah-masalah yang timbul berkenaan dengan pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran menyangkut jenis, cakupan, urutan, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran dan sumber bahan ajar.
1.      Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran, yaitu (Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 2001):
a.       Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b.      Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
c.       Prinsip Kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.
2.      Langkah-Langkah Pemilihan Bahan Ajar
Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetnsi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar (Ghafur, 1986).
Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi:
a.          Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar;
b.         Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran;
c.          Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar;
d.         Memilih sumber bahan ajar.

J.      Contoh Penyusunan Peta Bahan Ajar













BAB III
KOMENTAR PENULIS

Sebaiknya pendidik memanfaatkan bahan ajar atau media pembelajaran yang ada dilingkungan sekitar dan bukan hanya menitikberatkan pada buku karena banyak sumber bahan ajar selain buku yang dapat digunakan.
Materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar seoptimal mungkin membantu siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Masalah-masalah yang timbul berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran menyangkut jenis, cakupan, urutan, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran dan sumber bahan ajar. Jenis materi pembelajaran perlu diidentifikasi atau ditentukan dengan tepat karena setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi, media, dan cara mengevaluasi yang berbeda-beda. Cakupan atau ruang lingkup serta kedalaman materi pembelajaran perlu diperhatikan agar tidak kurang dan tidak lebih. Urutan (sequence) perlu diperhatikan agar pembelajaran menjadi runtut. Perlakuan (cara mengajarkan/menyampaikan dan mempelajari) perlu dipilih setepat-tepatnya agar tidak salah mengajarkan atau mempelajarinya, misalnya perlu kejelasan apakah suatu materi harus dihafalkan, dipahami, atau diaplikasikan.
Terima kasih..








DAFTAR PUSTAKA

Gafur, Abdul. 1987.  Pengaruh Strategi Urutan Penyampaian, Umpan Balik, dan Keterampilan Intelektual Terhadap Hasil Belajar Konsep. Jakarta: PAU – UT.
Muslich, Masnur. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/ asleares.htm January 28, 1999.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar