BAHAN PEMBELAJARAN
MAKALAH
Dibuat dan Dipersentasikan Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Strategi
Belajar Mengajar
Dosen
Iis Herawati, S.Pd.I., M.M.Pd
Oleh :
1. Karina Noviyanti
2. N.
Lia Saptariana
3. Ruslan
Riswandi
4. Lutpah
Hidayati
5. Dede
Supiandi
6. Firmansyah
7. Dewi
Ariyani
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SUKABUMI
2011 M / 1433 H
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim,
Segala puji
hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah terakhir yang diutus dengan
membawa syari’ah yang mudah, penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam
kehidupan dunia dan akhirat.
Makalah berjudul Bahan
Pembelajaran ini disusun untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Kami telah berusaha semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan yang ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai
harapan.
Sesuai dengan fitrahnya,
manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan dan
kekhilafan, maka dalam makalah yang kami susun ini pun belum mencapai tahap
kesempurnaan.
Kami
sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam proses
penyelesaian makalah ini, khususnya kepada Ibu Iis Herawati, S.Pd.I.,
M.M.Pd., yang telah memberikan tugas
makalah ini. Dan umumnya kepada rekan-rekan yang telah memberikan motivasi
dalam bentuk moril maupun materiil.
Mudah-mudahan makalah ini
dapat memberikan manfaat, dan semoga amal ibadah serta kerja keras kita,
senantiasa mendapat ridho dan ampunan dari-Nya. Amin.
Sukabumi, November 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR
ISI ..................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C.
Tujuan................................................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Riwayat Hidup dan Pemikiraan Sayid Ahmad Khan ....................... 3
B. Riwayat Hidup dan Pemikiran Sayid Amir Ali ................................ 7
BAB
III KESIMPULAN................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah
penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih
atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka
membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa
dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis
besar dalam bentuk “materi pokok”. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi
pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu bagaimana
cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan yang dimaksud
adalah bagaimana cara mengajarkannya yang ditinjau dari pihak guru dan cara
mempelajarinya dari pihak siswa. Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar ini,
secara umum masalah yang dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi,
kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran. Masalah lainnya yang
berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana bahan ajar tersebut
didapatkan.
Biasanya
baik siswa, orang tua maupun guru cenderung menganggap sumber bahan ajar hanya
dititikberatkan pada buku. Keberadaan buku memang sangat membantu dalam proses
pembelajaran, namun jangan sampai hanya berpedoman pada buku. Karena masih
banyak sumber bahan ajar yang lain selain buku yang dapat digunakan. Bukupun
tidak harus satu macam dan tidak harus sering berganti seperti terjadi selama
ini. Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Namun selain buku,
sumber bahan ajar lainnya bisa didapatkan dari
internet, jurnal, majalah, koran, CD interaktif, lingkungan dan masih
banyak lagi yang digunakan sebagai sumber belajar.
Termasuk
masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru
memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu
sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak
tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai oleh siswa. Berkenaan dengan buku sumber sering terjadi setiap
ganti semester atau ganti tahun ganti buku.
Sehubungan
dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar
untuk membantu guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau bahan ajar dan
memanfaatkannya dengan tepat. Rambu-rambu dimaksud antara lain berisikan konsep
dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan, urutan, kriteria
dan langkah-langkah pemilihan, pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran.
Sehingga guru akan lebih mendapatkan kemudahan dalam menyampaikan materi kepada
siswanya. Begitu juga dengan siswa akan lebih mudah menerima materi pelajaran
tersebut. Selain itu siswa bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih
luas dibandingkan sebelumnya dikarenakan sumber bahan ajarnya tidak hanya satu
jenis saja.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami
bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Jelaskan pengertian bahan pembelajaran?
2.
Sebutkan landasan penyusunan bahan pembelajaran?
3.
Sebutkan sumber bahan pembelajaran?
4.
Kemukakan bentuk bahan pembelajaran?
5.
Kemukakan jenis bahan pembelajaran?
6.
Sebutkan tujuan bahan pembelajaran?
7.
Sebutkan manfaat bahan pembelajaran?
8.
Jelaskan pemanfaatan bahan
ajar dalam pembelajaran berbasis kompetensi?
9.
Jelaskan
pemilihan bahan ajar dalam pembelajaran berbasis kompetensi?
10. Buatlah contoh penyusunan peta bahan ajar?
C. Tujuan
Adapun tujuan
makalah ini adalah agar para mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan
pengertian bahan pembelajaran.
2. Menyebutkan
landasan penyusunan bahan pembelajaran.
3. Menyebutkan
sumber bahan pembelajaran.
4. Mengemukakan
bentuk bahan pembelajaran.
5. Mengemukakan
jenis bahan pembelajaran.
6. Menyebutkan
tujuan bahan pembelajaran.
7. Menyebutkan
manfaat bahan pembelajaran.
8.
Menjelaskan pemanfaatan
bahan ajar dalam pembelajaran berbasis kompetensi.
9. Menjelaskan pemilihan
bahan ajar dalam pembelajaran berbasis kompetensi.
10. Membuat contoh penyusunan peta bahan ajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran
diambil dari dua kata, yaitu bahan dan pembelajaran. Bahan yang menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia artinya segala sesuatu yang dapat dipakai atau
diperlukan untuk tujuan tertentu seperti untuk pedoman atau pegangan. Sedangkan
pembelajaran artinya proses atau cara atau perbuatan yang menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar.
Sedangkan dalam
definisi lain, bahan pembelajaran adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan
tidak tertulis.
Bahan pembelajaran biasa disebut juga bahan
ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan. Sejalan dengan
berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat
dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif (sikap atau nilai), dan
psikomotorik (keterampilan). Materi pembelajaran aspek kognitif secara
terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan
prosedur (Reigeluth, 1987).
- Materi jenis fakta adalah materi yang berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya. Contoh: Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Seminggu ada 7 hari.
2. Materi konsep adalah materi yang berupa pengertian, definisi,
hakekat, inti isi definisi,
identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus. Contoh: Hukum adalah peraturan
yang harus dipatuh-taati, dan jika dilanggar dikenai sanksi berupa denda atau
pidana.
3. Materi jenis prinsip
adalah materi yang berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema. Contoh: Hukum permintaan dan penawaran
dalam prinsip ekonomi (jika penawaran tetap dan permintaan naik, maka harga
akan naik).
4. Materi jenis prosedur
adalah materi yang berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut,
misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau
cara-cara pembuatan bel listrik.
Ditinjau dari pihak guru, materi
pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajaran.
Ditinjau dari pihak siswa, bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan
menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian
belajar.
Sebuah bahan pembelajaran paling
tidak mencakup antara lain:
a. Petunjuk belajar untuk siswa maupun
guru;
b. Kompetensi
yang akan dicapai;
c. Content
atau isi materi pembelajaran;
d. Informasi
pendukung;
e. Latihan-latihan;
f. Petunjuk
kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK);
g. Evaluasi;
h. Respon
atau balikan terhadap hasil evaluasi.
B. Landasan Penyusunan Bahan Pembelajaran
Dasar hukum penyusunan bahan
pembelajaran:
·
Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab III, Pasal 5 tentang Standar
Isi, yang berbunyi:
(1)
Standar
isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
(2)
Standar
isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik.
·
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
C. Sumber Bahan Pembelajaran
Sumber bahan pembelajaran merupakan
tempat dimana bahan pembelajaran dapat diperoleh. Dalam mencari sumber bahan
pembelajaran, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif
(CBSA). Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran
dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumber yang dimaksud
dapat disebutkan di bawah ini (Wiryokusumo dan Mustaji, 1989):
1. Buku
teks, buku teks yang digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk suatu jenis mata
pelajaran tidak harus hanya satu jenis, tapi digunakan sebanyak mungkin agar
mandapatkan wawasan yang luas.
2. Laporan
hasil penelitian, laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga
penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber
bahan ajar yang aktual atau mutakhir.
3. Jurnal
(penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah), jurnal-jurnal berisikan
berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli dibidangnya masing-masing
yang telah dikaji kebenarannya.
4. Pakar
bidang studi, pakar dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran bahan ajar,
ruang lingkup, kedalaman, urutan dsb.
5. Profesional,
kalangan profesional adalah orang-orang yang bekerja pada
bidang tertentu. Misalnya kalangan perbankan, tentu ahli di bidang ekonomi dan
keuangan.
6. Buku
kurikulum, buku kurikulum itu
merupakan standar kompetensi. Dengan standar kompetensi, maka kompetensi dasar
dan materi bahan dapat ditemukan.
7. Penerbitan berkala seperti harian, mingguan dan bulanan,
penerbitan berkala seperti koran banyak berisikan informasi yang berkenaan
dengan bahan ajar. Penyajian tersebut menggunakan bahasa populer yang mudah
dipahami. Karena itu, penerbitan berkala baik untuk digunakan sebagai sumber
bahan ajar.
8. Internet,
di internet, kita dapat memperoleh segala macam sumber
bahan ajar.
9. Media audio visual (misalnya TV),
kita dapat mempelajari berbagai jenis mata pelajaran
seperti gunung berapi, kehidupan di laut melalui media audio visual.
10. Lingkungan,
kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa apa saja
sebagai sumber bahan ajar, seperti taman, laut, ataupun pegunungan.
Sumber bahan pembelajaran memiliki ciri
sebagai berikut, Pertama, sumber yang
dipergunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Kedua, sumber bahan ajar penting untuk memperkaya proses
pembelajaran. Ketiga, sumber bahan
ajar harus dinamis. Keempat. sumber
bahan ajar aktual. Kelima, khazanah
ilmu pengetahuan.
D. Bentuk Bahan Pembelajaran
Bentuk bahan pembelajaran kami
kelompokkan menjadi 5 macam, yaitu:
a.
Bahan cetak, yaitu bentuk bahan pembelajaran yang dapat dicetak, biasanya
dicetak di kertas, seperti: hand out, buku, modul,
lembar kerja siswa, brosur.
b.
Audio Visual, yaitu bentuk bahan pembelajaran berupa kombinasi antara
audio dan visual, dapat dilihat dan dapat didengar, seperti: video, film, VCD.
c.
Audio, yaitu bentuk bahan pembelajaran yang hanya dapat didengar, seperti: radio, kaset, CD audio, MP3.
d.
Visual, yaitu bentuk bahan pembelajaran yang hanya bisa dilihat, seperti:
foto, gambar, model/maket.
e.
Multi Media, yaitu bentuk bahan pembelajaran yang paling modern, seperti: CD interaktif, komputer based, internet.
Ada juga beberapa
ahli yang mengelompokkan menjadi 3 macam, yaitu audio, visual, dan audio
visual. Karena bahan cetak masuk kedalam bentuk bahan pembelajaran visual,
sedangkan multi media masuk kedalam bentuk bahan pembelajaran audio visual.
E.
Jenis Bahan
Pembelajaran
Jenis bahan
pembelajaran sebagai berikut:
§
Information
sheet (lembar informasi)
§
Operation sheet
§
Jobsheet
§
Worksheet
§
Handout adalah segala sesuatu yang diberikan
kepada siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Handout dimaksudkan untuk
memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai
pegangan bagi siswa. Handout dapat digunakan untuk beberapa kali pertemuan,
tergantung dari desain dan lama waktu untuk penyelesaian satuan pembelajaran
tersebut.
§
Modul
adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi
materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri, dapat
dipelajaran oleh siswa sendiri secara perseorangan, selanjutnya siswa dapat
melangkah maju dan mempelajari satuan modul berikutnya.
F.
Tujuan Bahan
Pembelajaran
Bahan
pembelajaran disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1.
Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai
dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.
2.
Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar
di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
3.
Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
G.
Manfaat
Bahan Pembelajaran
Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru
mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain:
a.
Diperoleh bahan ajar yang
sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
b.
Tidak lagi tergantung
kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.
c.
Bahan ajar menjadi lebih
kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi yang bisa
diperoleh dimana saja.
d.
Menambah khasanah
pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan pembelajaran.
e.
Bahan ajar akan mampu
membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena
siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
f.
Di samping itu, guru juga
dapat memperoleh manfaat lain, misalnya tulisan tersebut dapat diajukan untuk
menambah angka kredit ataupun dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Dengan tersedianya bahan ajar
yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran
menjadi lebih menarik. Siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk
belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.
Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang
harus dikuasainya.
H. Pemanfaatan Bahan Ajar
dalam Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Pembelajaran berbasis kompetensi
adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi
peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi
peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya.
Langkah-langkah pemanfaatan bahan ajar dalam
pembelajaran berbasis kompetensi yaitu (Depdiknas, 2006:15):
1.
Strategi Penyampaian Bahan Ajar Oleh Guru
Beberapa
strategi yang harus dimiliki oleh guru dalam menyampaikan bahan ajar kepada
siswa agar bahan ajar yang disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh siswa
adalah sebagai berikut:
a.
Strategi Urutan Penyampaian Simultan
Jika
guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih dari satu, maka menurut
strategi urutan penyampaian simultan, materi secara keseluruhan disajikan
secara serentak, lalu diperdalam satu persatu (metode global).
b.
Strategi Urutan Penyampaian Suksesif
Jika
guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut
strategi urutan penyampaian suksesif, materi satu demi satu disajikan secara
mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara
mendalam pula.
c.
Strategi Penyampaian Fakta
Jika
guru harus menyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta (nama-nama
benda, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol, dan sebagainya)
strategi yang tepat untuk mengajarkan materi tersebut adalah sebagai berikut: Sajikan
materi fakta dengan lisan, tulisan, atau gambar, dsb berikan bantuan kepada
siswa untuk menghafal.
d. Strategi Penyampaian Konsep
Tujuan
mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur,
membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dan sebagainya. Langkah-langkah
mengajarkan konsep: penyajian konsep, pemberian bantuan (berupa inti isi,
ciri-ciri pokok, contoh dan bukan contoh), pemberian latihan, pemberian umpan
balik, dan pemberian tes.
e.
Strategi Penyampaian Materi Pembelajaran
Prinsip
Termasuk
materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum. Langkah-langkah
mengajarkan atau menyampaikan materi jenis prinsip adalah sajikan prinsip,
berikan bantuan berupa contoh penerapan prinsip, berikan soal-soal latihan,
berikan umpan balik, dan berikan tes.
f. Strategi Penyampain Prosedur
Tujuan
mempelajari prosedur adalah agar siswa dapat melakukan atau mempraktekkan
prosedur tersebut, buka sekedar paham atau hafal. Termasuk materi pembelajaran
jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut.
Langkah-langkah mengerjakan prosedur meliputi: menyajikan prosedur, pemberian
bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara melaksanakan prosedur,
memberikan latihan (praktek), memberikan umpan balik, dan memberikan tes.
g. Strategi Menyampaikan Materi Aspek Afektif
Termasuk
pemberian materi pembelajaran afektif menurut Bloom (1978) adalah pemberian
respon, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian. Beberapa strategi
mengajarkan materi aspek afektif antara lain penciptaan kondisi, pemodelan atau
contoh, demonstrasi, simulasi, penyampaian materi atau dogma.
2. Strategi
Mempelajari Bahan Ajar Oleh Siswa
Ditinjau dari
guru, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa kegiatan guru menyampaikan
atau mengajarkan kepada siswa. Sebaliknya, ditinjau dari segi siswa, perlakuan terhadap materi pembelajaran
berupa mempelajari dan berinteraksi dengan materi pembelajaran. Secara khusus
dalam mempelajari materi pembelajaran, kegiatan siswa dapat dikelompokkan
menjadi empat, yaitu:
a. Menghafal
(verbal dan parafrase)
Menghafal
verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya. Misalnya, misalnya nama orang,
nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, dsb. Sebaliknya ada juga
materi pembelajaran yang tidak harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi
dapat diungkapkan dengan bahasa atau dengan kalimat sendiri (menghafal para
frase). Yang penting siswa paham atau mengerti, misalnya paham inti isi
pembukaan UUD 1945, pengertian-pengertian, hukum-hukum, dll.
b. Menggunakan
atau mengaplikasikan
Materi
pelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian seharusnya digunakan atau
diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran siswa perlu memiliki kemampuan
untuk menggunakan, menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah
dipelajari. Penggunaan materi berupa fakta atau data adalah untuk dijadikan
bukti dalam rangka pengambilan keputusan. Penggunaan materi berupa konsep
adalah untuk menyusun proposisi, dalil, atau rumus. Seperti diketahui, dalil
atau rumus merupakan hubungan antara beberapa konsep. Selain itu penguasaan
suatu konsep digunakan untuk menggeneralisasi dan membedakan. Penggunaan atau
penerapan materi berupa prinsip adalah untuk memecahkan masalah pada suatu
kasus-kasus yang ada. Penggunaan materi berupa prosedur adalah untuk dikerjakan
atau dipraktekkan dan untuk melakukan suatu perbuatan. Penggunaan materi berupa
sikap adalah berperilaku sesuai nilai atau sikap yang telah dipelajari.
c. Menemukan
Menemukan
cara memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan konsep, fakta, prinsip
dan prosedur yang telah dipelajari. Menemukan merupakan hasil belajar tingkat
tinggi. Gagne (1987) menyebutnya sebagai penerapan strategi kognitif.
d.
Memilih
Memilih
disini menyangkut aspek afektif atau sikap. Dan maksudnya adalah memilih untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
I. Pemilihan
Bahan Ajar dalam Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Pembelajaran berbasis kompetensi
didasarkan atas pokok-pokok pikiran bahwa apa yang ingin dicapai oleh siswa
melalui kegiatan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas. Perumusan dimaksud diwujudkan dalam bentuk
standar kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa. Standar kompetensi
meliputi standar materi atau standar isi (content
standard) dan standar pencapaian (performance
standard). Standar materi berisikan jenis, kedalaman, dan ruang lingkup
materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa, sedangkan standar penampilan
berisikan tingkat penguasaan yang harus ditampilkan siswa. Sesuai dengan
pokok-pokok pikiran tersebut, masalah materi pembelajaran memegang peranan
penting dalam rangka membantu siswa mencapai standar kompetensi.
Dalam
rangka pelaksanaan pembelajaran, termasuk pembelajaran berbasis kompetensi,
bahan ajar dipilih setelah identitas mata pelajaran, standar kompetensi, dan
kompetensi dasar ditentukan. Seperti diketahui, langkah-langkah pengembangan
pembelajaran sesuai KBK antara lain pertama-tama menentukan identitas
matapelajaran. Setelah itu menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, strategi pembelajaran atau pengalaman belajar, indicator
pencapaian, dan seterusnya. Setelah pokok-pokok materi pembelajaran ditentukan,
materi tersebut kemudian diuraikan. Uraian materi pembelajaran dapat berisikan
butir-butir materi penting (key concepts)
yang harus dipelajari siswa atau dalam bentuk uraian secara lengkap seperti
yang terdapat dalam buku-buku pelajaran. Secara garis besar, bahan ajar atau
materi pembelajaran berisikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai
yang harus dipelajari.
Bahan ajar
atau materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar seoptimal mungkin
membantu siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Masalah-masalah yang timbul berkenaan dengan pemilihan bahan ajar atau materi
pembelajaran menyangkut jenis, cakupan, urutan, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran dan sumber bahan ajar.
1. Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
Ada beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan ajar atau materi
pembelajaran, yaitu (Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 2001):
a. Prinsip relevansi artinya keterkaitan.
Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya
dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang
harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
c. Prinsip Kecukupan artinya materi yang
diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi
dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh
terlalu banyak.
2. Langkah-Langkah Pemilihan Bahan Ajar
Sebelum
melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria
pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi
pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetnsi dasar. Hal ini berarti
bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak
dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan
ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar
(Ghafur, 1986).
Secara
garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi:
a.
Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam
standar kompetensi dan kompetensi dasar;
b.
Identifikasi
jenis-jenis materi pembelajaran;
c.
Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar;
d.
Memilih sumber bahan ajar.
J. Contoh Penyusunan Peta Bahan Ajar
BAB III
KOMENTAR PENULIS
Sebaiknya pendidik
memanfaatkan bahan ajar atau media pembelajaran yang ada dilingkungan sekitar
dan bukan hanya menitikberatkan pada buku karena banyak sumber bahan ajar
selain buku yang dapat digunakan.
Materi pembelajaran
perlu dipilih dengan tepat agar seoptimal mungkin membantu siswa dalam mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Masalah-masalah yang timbul berkenaan
dengan pemilihan materi pembelajaran menyangkut jenis, cakupan, urutan,
perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran dan sumber bahan
ajar. Jenis materi pembelajaran perlu diidentifikasi atau ditentukan dengan
tepat karena setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi, media, dan
cara mengevaluasi yang berbeda-beda. Cakupan atau ruang lingkup serta kedalaman
materi pembelajaran perlu diperhatikan agar tidak kurang dan tidak lebih.
Urutan (sequence) perlu diperhatikan agar pembelajaran menjadi runtut.
Perlakuan (cara mengajarkan/menyampaikan dan mempelajari) perlu dipilih
setepat-tepatnya agar tidak salah mengajarkan atau mempelajarinya, misalnya
perlu kejelasan apakah suatu materi harus dihafalkan, dipahami, atau
diaplikasikan.
Terima kasih..
DAFTAR PUSTAKA
Gafur, Abdul. 1987. Pengaruh Strategi Urutan Penyampaian,
Umpan Balik, dan Keterampilan Intelektual Terhadap Hasil Belajar Konsep. Jakarta:
PAU – UT.
Muslich, Masnur. 2007. Pembelajaran Berbasis
Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pedoman
Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/ asleares.htm January 28,
1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar