SEJARAH
PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
PADA
MASA REFORMASI
MAKALAH
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam
Dosen
Drs. Alit Abdillah
Disusun
Oleh Kelompok 8:
1. Karina
Noviyanti
2. Eni
Nuraeni
3. Andri
Eriyantara
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SUKABUMI
2010 M / 1432 H
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim,
Segala puji
hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah terakhir yang diutus dengan
membawa syari’ah yang mudah, penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam
kehidupan dunia dan akhirat.
Makalah berjudul Sejarah Pendidikan
Islam di Indonesia pada Masa Reformasi ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Ssejarah Pendidikan
Islam. Kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan yang ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai harapan.
Sesuai dengan fitrahnya, manusia diciptakan Allah sebagai
makhluk yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan, maka dalam makalah yang
saya susun ini pun belum mencapai tahap kesempurnaan.
Kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada Drs.
Alit Abdillah, yang telah
memberikan tugas makalah ini. Dan umumnya kepada rekan-rekan yang telah
memberikan motivasi dalam bentuk moril maupun materiil.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat, dan
semoga amal ibadah serta kerja keras kita, senantiasa mendapat ridho dan
ampunan dari-Nya. Amin.
Sukabumi, Desember 2010
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah ......................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C.
Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sejarah Pendidikan Islam ..................................................... 3
B.
Pendidikan
Islam Pada Masa Reformasi …………………….. 4
C. Pendidikan
Islam Masa Depan………………………………….. .. 6
D. Tujuan Pendidikan Agama Islam Berdasarkan Jenjang
Pendidikan ……………………………………………………… 7
BAB IV KESIMPULAN ............................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penting yang mempunyai andil
besar dalam memajukan suatu bangsa, bahkan peradaban manusia. Tujuan pendidikan
itu merupakan tujuan dari negara itu sendiri. Pendidikan yang rendah dan tidak berkualitas
akan terus mengundang para penjajah, baik penjajahan secara fisik maupun
non fisik, seperti penjajahan intelektual, pemikiran, ekonomi, sosial, politik
dan agama. Hal ini senada dengan ungkapan “kebodohan bukanlah karena
penjajahan tetapi kebodohanlah yang mengundang penjajah”.
Bangsa Indonesia merdeka setelah proklamasi pada tanggal 17
Agustus 1945. Kemerdekaan ialah terbebasnya suatu bangsa dari belenggu
penjajahan. Bangsa yang sudah merdeka dapat leluasa mengatur laju bangsa dan
pemerintahan untuk mencapai tujuannya. Benarkah demikian?
Kemerdekaan tidak sepenuhnya menyelesaikan berbagai
persoalan negara. Kemerdekaan politik sesudah masa penjajahan oleh pemerintah
Jepang dan Belanda itu lebih mudah dicapai dibandingkan dengan rekonstruksi
kultural masyarakat dan renovasi sistem pendidikan kita,
khususnya pendidikan Islam.
|
|
B. Rumusan
Masalah
Untuk membatasi
pembahasan dalam makalah ini, kami berlandaskan atas dasar beberapa pertanyaan
sebagai berikut:
1.
Apa pengertian sejarah pendidikan Islam?
2.
Jelaskan pendidikan Islam pada masa
reformasi?
3.
Jelaskan pendidikan Islam masa depan?
4.
Jelaskan tujuan pendidikan agama Islam berdasarkan
jenjang pendidikan?
C. Tujuan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat:
1.
Mengetahui pengertian sejarah pendidikan
Islam.
2.
Menjelaskan pendidikan Islam pada masa
reformasi.
3.
Menjelaskan pendidikan Islam masa depan.
4.
Menjelaskan pendidikan
agama Islam berdasarkan jenjang pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA PADA MASA REFORMASI
A. Pengertian
Sejarah Pendidikan Islam
Sejarah adalah catatan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada
masa lampau (events in the past). (Mansur, 2004: 1). Dalam pengertian yang
lebih seksama sejarah adalah kisah dan peristiwa masa lampau umat manusia.
(Dudung Abdurrahman, 1999: 1). Namun demikian kajian sejarah masih terlalu luas
lingkupnya sehingga menuntut pembatasan lagi. Oleh karena itu sejarah haruslah diartikan
sebagai tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang
dilakukan di tempat tertentu.
Sejarah mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi
perkembangan dunia dari masa ke masa. Setiap sejarah mempunyai arti dan
bernilai, sehingga manusia dapat membuat sejarah sendiri dan sejarah pun
membentuk manusia. Menggunakan sejarah sebagai bahan hidup akan menimbulkan
bermacam analisa dalam suasana budaya sejarah tersebut.
Sejarah itu kembali berulang membawa peristiwa lama dan
sama. Sejarah mempunyai arti dan memberi arti dimana manusia itu bagaikan dunia
yang berputar disekeliling dirinya sendiri. Sejarah ditulis dijadikan sebagai
gambaran atau sebagai guru yang memberikan penuntun. Sejarah Islam sangat erat
dengan Islam sebagai agama penuntun, maupun petunjuk bagi umat Islam, sehingga
Islam dalam sejarah memberikan arti lebih penting bahkan menentukan dalam
kehidupan umat manusia. Peranan agama dalam kehidupan manusia mempunyai arti
sebagai peraturan dalam kehidupan, baik kehidupan dunia maupun akhirat. Oleh
karena itu sejarah Islam yang sebenarnya berpangkal dan bersumber dari
Al-Qur’an dan Hadits. Karena din mempunyai arti mendalam yang lebih daripada
hanya yang bisa dicakup dalam agama, igama, dan ugama. (Mansur, 2005: 2).
|
|
B.
Pendidikan
Islam Pada Masa Reformasi
Program peningkatan mutu pendidikan yang ditargetkan oleh pemerintah Orde Baru
akan mulai berlangsung pada Pelita VII terpaksa gagal, krisis ekonomi yang
berlangsung sejak medio Juli 1997 telah mengubah konstelasi politik maupun
ekonomi nasional. Secara politik, Orde Baru berakhir dan digantikan oleh rezim
yang menamakan diri sebagai “Reformasi Pembangunan” meskipun demikian sebagian
besar roh Orde Reformasi masih tetap berasal dari rezim Orde Baru, tapi ada
sedikit perubahan, berupa adanya kebebasan pers dan multi partai.
Dalam
bidang pendidikan kabinet reformasi hanya melanjutkan program wajib belajar 9
tahun yang sudah dimulai sejak tahun 1994 serta melakukan perbaikan sistem
pendidikan agar lebih demokratis. Tugas jangka pendek Kabinet Reformasi yang
paling pokok adalah bagaimana menjaga agar tingkat partisipasi pendidikan
masyarakat tetap tinggi dan tidak banyak yang mengalami putus sekolah.
Dalam
bidang ekonomi, terjadi krisis yang berkepanjangan, beban pemerintah menjadi
sangat berat. Sehingga terpaksa harus memangkas program termasuk
didalamnya program penyetaraan guru-guru dan mentolerir terjadinya kemunduran
penyelesaian program wajib belajar 9 tahun. Sekolah sendiri mengalami masalah
berat sehubungan dengan naiknya biaya operasional di suatu pihak dan makin
menurunnya jumlah masukan dari siswa. Pembangunan di bidang pendidikan
pun mengalami kemunduran. Beberapa hal yang menyebabkan program pembangunan
pemerintah dalam sektor pendidikan tidak terpenuhi secara maksimal.
1.
Distribusi pembangunan sektor
pendidikan kurang menyentuh lapisan sosial kelas bawah.
2.
Kecenderungan yang kuat pada wilayah
pembangunan yang bersifat fisik material, sedangkan masalah-masalah kognitif
spiritual belum mendapatkan pos yang strategis.
3.
Munculnya sektor industri yang
membengkak, cukup menjadikan agenda yang serius bagi pendidikan Islam di
Indonesia pada masa pembangunan ini.
4.
Perubahan-perubahan sosial yang
berjalan tidak berurutan secara tertib, bahkan terkadang eksklusif dalam
dialektik pembangunan sebagaimana tersebut di atas.
Semua
hal diatas adalah faktor penyebab dari tidak terpenuhinya beberapa maksud
pemerintah dalam menjalankan pembangunan dalam sektor pendidikan agama
khususnya bagi Islam. Semua itu sangat memprihatinkan apalagi jika dibiarkan
begitu saja tanpa upaya retrospeksi atas kegagalan tersebut.
|
HM.
Yusuf Hasyim mengungkapkan betapa besarnya pendidikan Islam di Indonesia hanya
dengan menunjukkan salah satu sampelnya yaitu pesantren. sebagai lembaga
pendidikan Islam pesantren dan madrasah-madrasah bertanggungjawab terhadap
proses pencerdasan bangsa secara keseluruhan. Sedangkan secara khusus
pendidikan Islam bertanggungjawab terhadap kelangsungan tradisi keislaman
dalam arti yang seluas-luasnya. Dari titik pandang ini pendidikan Islam, baik
secara kelembagaan maupun inspiratif, memilih model yang dirasakan mendukung
secara penuh tujuan dan hakikat pendidikan manusia itu sendiri, yaitu membentuk
manusia mukmin yang sejati, mempunyai kualitas moral dan intelektual.
Selama ini banyak dijumpai pesantren-pesantren yang tersebar dipelosok tanah
air, terlalu kuat mempertahankan model tradisi yang dirasakan klasik,
sebagai awal dari system pendidikan itu sendiri. Tapi, pada saat ini
sudah banyak pesantren dan madrasah yang modern dengan mengacu kepada tujuan
muslim dan memperhatikan tujuan makro dan mikro pendidikan nasional Indonesia,
maka penndidikan pesantren akan memadukan produk santri untuk memiliki
outputnya (lulusan) agar memiliki 3 tipe lulusan yang terdiri dari:
a.
Religius skillfull people yaitu insan muslim yang akan
menjadi tenaga-tenaga terampil, ikhlas, cerdas, mandiri, iman yang tangguh
sehingga religius dalam tingkah dan prilaku, yang akan mengisi kehidupan
tenaga kerja didalam berbagai sektor pembangunan.
b.
Religius Community leader, yaitu insan Indonesia yang
ikhlas, cerdas dan mandiri akan menjadi penggerak yang dinamis dalam transformasi
sosial dan budaya dan mampu melakukan pengendalian sosial (sosial control).
c.
Religius intelektual, yaitu mempunyai integritas
kukuh serta cakap melakukan analisa ilmiah dan concern terhadap masalah-masalah
ilmiah.
C.
|
Prospek
pendidikan Islam pada masa mendatang, harus pula dikaji dan
diteropong melalui lensa realitas pendidikan islam di Indonesia yang ada pada
hari ini. Melihat kendala yang dihadapi oleh pendidikan nasional, minimal telah
terpantul sinar yang juga menggambarkan tentang kondisi pendidikan Islam
di Indonesia pada masa kini. Adapun kendala tersebut berupa:
a.
Kurikulum yang belum mantap,
terlihat dari beragamnya jumlah presentasi untuk pelajaran umum dan agama pada
berbagai sekolah yang berlogo Islam.
b.
Kurang berkualitasnya guru, yang
dimaksud disini adalah kurang kesadaran professional, kurang inofatif, kurang
berperan dalam pengembangan pendidikan, kurang terpantau.
c.
Belum adanya sentralisasi dan
disentralisasi.
d.
Dualisme pengelolaan pendidikan
yaitu antara Depag dan Depdikbud.
e.
Sisa-sisa pendidikan penjajahan yang
masih ditiru seperti penjurusan dan pemberian gelar.
f.
Kendali yang terlalu ketat pada
pendidikan tinggi.
g.
Minimnya persamaan hak dengan
pendidikan umum
h.
Minimnya peminat sekolah agama
karena dipandang prospeknya tidak jelas.
Beberapa
strategi yang perlu dicanangkan untuk memprediksi pendidikan Islam masa depan
adalah sebagai berikut.
1.
Strategi sosial politik
Menekankan diperlukannya
merinci butir-butir pokok formalisasi ajaran Islam di lembaga-lembaga negara
melalui upaya legal formalitas yang terus menerus oleh gerakan Islam terutama
melalui sebuah partai secara eklusif khusus bagi umat Islam termasuk kontrol
terhadap aparatur pemerintah. Umat Islam sendiri harus mendidik dengan
moralitas Islam yang benar dan menjalankan kehidupan islami baik secara
individu maupun masyarakat.
2.
Strategi Kultural
Dirancang untuk kematangan
kepribadian kaum muslimin dengan memperluas cakrawala pemikiran, cakupan
komitmen dan kesadaran mereka tentang kompleksnya lingkungan manusia.
3.
Strategi Sosio cultural
Diperlukan upaya untuk mengembangkan
kerangka kemasyarakatan yang menggunakan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam.
|
D. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tujuan
untuk jenjang pendidikan MI /SD dan MTS / SLTP meliputi;
1.
Tumbuhnya keimanan dan ketaqwaan
dengan mulai belajar Al-Qur’an dan praktek-praktek ibadah secara verbalistik
dalam rangka pembiasaan dan upaya penerapannya.
2.
Tumbuhnya sikap beretika melalui
keteladanan dan penanaman motifasi.
3.
Tumbuhnya penalaran (mau belajar,
ingin tahu senang membaca, memiliki inofasi, dan berinisiatif dan bertanggung
jawab).
4.
Tumbuhnya kemampun berkomunikasi
sosial.
5.
Tumbuh kesadaran untuk menjaga
kesehatan.
Tujuan pendidikan pada jenjang MA/SLTA meliputi:
1.
Tumbuhnya keimanaan dan ketaqwaan
dengan memiliki kemampuan baca tulis Al-qur’an dan praktek-praktek
ibadah dengan kesadaran dan keikhasan sendiri.
2.
Memiliki etika.
3.
Memiliki penalaran yang baik.
4.
Memiliki kemampuan
berkomunikasi sosial.
5.
Dapat mengurus dirinya sendiri.
Tujuan Pendidikan Tingkat Tinggi didalam penguasaan ilmu
pendidikan dan kehidupan praktek ibadahnya bukan hanya untuk dirinya sendiri
tetapi telah memiliki kemampuan untuk menyebarkan kepada masyarakat dan menjadi
teladan bagi mereka
BAB III
PENUTUP
Bangsa Indonesia merdeka setelah proklamasi pada tanggal 17 Agustus
1945. Kemerdekaan ialah terbebasnya suatu bangsa dari
belenggu penjajahan. Bangsa yang sudah merdeka dapat
leluasa mengatur laju bangsa dan pemerintahan untuk mencapai tujuannya. Kemerdekaan tidak sepenuhnya menyelesaikan berbagai persoalan negara. Kemerdekaan politik sesudah masa penjajahan oleh pemerintah Jepang dan
Belanda itu lebih mudah dicapai dibandingkan dengan
rekonstruksi kultural masyarakat dan
renovasi sistem
pendidikan kita, khususnya
pendidikan Islam.
Pendidikan
Islam pada masa Kemerdekaan ini dapat kita bagi menjadi beberapa periode:
1. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama
2. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru
3. Pendidikan Islam Pada Masa Reformasi
4. Pendidikan Islam Masa depan
1. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Lama
2. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru
3. Pendidikan Islam Pada Masa Reformasi
4. Pendidikan Islam Masa depan
Harus disadari bahwa lembaga pendidikan Islam adalah lembaga
pendidikan memiliki potensi yang sangat besar bagi jalannya pembagunan di negeri ini terlepas
dari berbagai anggapan tentang pendidikan yang ada sekarang,
harus diingat bahwa pendidikan Islam di Indonesia telah
banyak melahirkan putera puteri bangsa yang berkualitas.
Pendidikan Agama sangat diperlukan sekali, oleh karena itu upaya untuk
memajukan dan mengembangkannya menjadi suatu hal yang wajib.
Mengingat pendidikan agama merupakan jalan menuju
pembentukan pribadi yang beriman dan bertakwa serta berkualitas ilmu pengetahuannya.
|
DAFTAR PUSTAKA
·
Mansur, Mahfud Junaedi, 2005, Rekonstruksi Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI.
·
Nizar, H. Samsul, 2008, Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan
Pemikiran Hamka tentang Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
·
Mustafa, H. Adalah dan Abdullah Aly,
1999. Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia: CV. Pustaka Setia; Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar